Travel

[travel][bsummary]

food

[food][bsummary]

travel tips

[traveltips][bsummary]

open trip

[opentrip][grids]

KULINER KOTA SALATIGA : PERPADUAN CITARASA YANG LEGIT



Berada di kawasan segitiga antara Solo, Yogya dan Semarang, Kota Salatiga memiliki kuliner yang tak kalah menjanjikan. Sebagai kota kecil yang biasa disinggahi, Salatiga sering disebut sebagai kota transit. Kota yang dikelilingi pegunungan ini berhawa sejuk dan memiliki anak-anak muda dari berbagai wilayah Indonesia, karena memiliki kampus swasta yang mengundang minat para mahasiswa untuk mencari ilmu. Karena hawa sejuk itulah, perkembangan kuliner kota ini sangat menjanjikan, dari yang legendaris sampai yang kekinian, Tulisan di bawah ini adalah beberapa rekomendasi kuliner Kota Salatiga yang tak lekang dimakan waktu, dan bisa dijadikan panduan ketika anda mengunjungi kota kecil ini. 

Gudeg Koyor
(Foto: titik0km.com)
GUDEG KOYOR
Tak lengkap rasanya ke Salatiga tanpa mampir ke Gudeg Mbak Tun atau Hj Sukini. Mungkin semua orang tahu gudeg, tapi gudeg yang satu ini beda, karena nggak terlalu manis pas buat orang salatiga yang banyak orang luar kotanya yang mungkin nggak tahan manis. Menunya itu, gudeg nangka plus daun singkong, koyor (kulit/lemak sapi dimasak pedas santan encer mirip sambel goreng), telur yang semakin lama semakin hitam dan keras (tapi tambah enak), ayam(potong-potong) plus areh, uritan (telur muda dibungkus daun), sambel goreng tahu utuh,
Lokasi : Gudeg Koyor Mbak Tun depan SMU I, Jalan Kemiri dan Nasi Gudeg Koyor Miroso Ibu Hj. Sukini Pasar Sapi Lama E123
 
Tumpang Koyor
(Foto: travelmatekamu.com)
TUMPANG KOYOR
Tumpang Koyor khas Salatiga yang terkenal ada di Koyor yang sudah direbus dalam kurun waktu tertentu dan diberi bumbu, menghasilkan tekstur yang empuk. Mantap!
Lokasi : Warung Nanda di Jalan Merbabu ( samping kelurahan Kaliacin )
 
Sate Sapi Suruh
(Foto: mainmania.com)
SATE SAPI SURUH
Sate Sapi Suruh menjadi salah satu kuliner favorit di Kota Salatiga. Awalnya dirintis oleh pak Harkin dan istrinya, Ngatmiati di sebuah daerah bernama Desa Suruh sejak tahun 1962. Setelah dikenal banyak orang, tahun 1987 mereka mulai berjualan hingga sekarang. Luar biasanya, daging sapi yang diolah menjadi sate ini ternyata cukup empuk dengan bumbunya yang manis dan lezat.
Lokasi : di Jalan Sudirman Blok F, Pasar Salatiga
 
Wedhang ronde Mak Pari
(Foto: maribelajarsejarahsalatiga.com)
WEDHANG RONDE MAK PARI
Dikelilingi oleh Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Ungaran membuat Salatiga cenderung berhawa sejuk di siang hari dan dingin di malam hari. Tak heran banyak macam wedang ronde yang dijual mulai petang hingga tengah malam. Ronde Mak Pari yang sudah berdiri sejak tahun 1947 menjadi salah satu warung ronde yang terkenal di Salatiga. Bahan yang digunakan sebenarnya sama dengan wedang ronde pada umumnya, yaitu kolang-kaling, kacang tanah, dan agar-agar yang kemudian diguyur kuah jahe panas. Ronde Mak Pari menawarkan variasi rasa kuah seperti ronde jahe, ronde susu coklat, ronde susu putih, ronde komplit, ronde coklat, ronde jeruk, ronde tape, rode kacang ijo, ronde rumput laut, dan ronde wijen. Dengan variasi sedemikian banyaknya, tak heran Warung Ronde Mak Pari selalu terlihat padat pengunjung. Bahkan sudah membuka lima cabang di Salatiga, salah satunya di Jalan Merapi yang buka mulai dari pukul 18.00 hingga 22.00 WIB
Lokasi : Jl. Merapi, dan Jl. Ahmad Yani
 
Pecel belut
(foto: @veronikadiahkusumawati)
PECEL BELUT
Belut saat ini sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat khusus nya di Salatiga. Dulunya hewan yang licin ini masih jarang dikosumsi atau dikenal masyarakat, hingga  akhirnya belut jadi makanan yang enak .Salah satu warung tenda yang di kenal dengan aneka masakan khas belut 'kang Jahyo'.
 Warung belut  'kang Jahyo' yang buka malam hari ini menyajikan makanan khas belut goreng yang  luar biasa enaknya di sajikan dengan nasi hangat  dan sambal yang khas. Di sini juga menyajikan menu spesial yang  yakni belut lalapan ala kang jahyo serta susu murni yang disajikan hangat dan nikmat.
Lokasi : Pujasera Jalan jendral Sudirman Salatiga, di samping toko mas gajah.

Gecok kambing
(foto: kuliner.panduanwisata.id)
GECOK KAMBING
Bagi penggemar olahan kambing, desa Tlogo di kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang barangkali akan menjadi tempat yang tepat untuk menjelajah citarasa baru dan unik. Lupakan masakan standar semacam gule, tongseng, ataupun sop. Disini anda akan mendapati satu jenis olahan kambing dengan bumbu rempah yang sangat kaya, namanya adalah Gecok. Meski secara administratif merupakan bagian Kabupaten Semarang, Gecok dari Tlogo juga sering diidentikkan dengan kuliner khas Salatiga.
Lokasi : Tingkir, Cengek - Tingkir Tengah
 
Soto Esto
(foto: foodspotting.com)
SOTO ESTO
Di antara begitu banyak pilihan, ada satu warung soto yang legendaris dan tampilannya beda dengan yang lain, yakni Soto Esto. Konon, dinamakan Soto Esto karena dulu warung soto ini berada di garasi Bus Esto. Kalau soto lain berkuah bening, maka Soto Esto menggunakan kuah santan yang berwarna kekuningan. Soto disini adalah jenis soto ayam yang di daerah lain mungkin lebih dikenal sebagai sebagai soto kari ayam, karena kuahnya yang lebih pekat. Penyajian Soto Esto pun unik, di atas soto biasanya diberi taburan karak (kerupuk dari nasi). Tapi jika ingin tetap merasakan kerenyahan karak anda bisa memakannya terpisah. Kombinasi soto dan karak ini memang sangat khas Salatiga.
Lokasi : Depan garasi Bus Esto, di belakang Hotel Wahid Salatiga.
 
Telur ikan (ndog iwak)
TELUR IKAN
Telur ikan nilem sudah terkenal dan termashur, kalau rasanya paling gurih sedunia, sensasi di lidah sungguh luar biasa, gurihnya bukan main. Dimanakah dan kapankah anda bisa menikmati telur ikan nilem ini? Jawabnya; hanya disekitar rawa pening pas akhir november-awal desember. Atau bisa juga di pasar pagi Salatiga. Jika beruntung, anda akan mendapatkan telur ikan siap goring ini.
Lokasi :  Pasar pagi Salatiga
 
Gethuk Kethek
GETHUK KETHEK
Gethuk kethek memang beda. Teksturnya pun lembut bahkan hampir sama dengan roti. Komposisi serutan kelapa dan gula pasirnya menghasilkan rasa gurih, tapi tak terlalu manis. Warnanya putih, disajikan dalam ukuran sebesar jempol tangan. Lebih enak langsung disantap tanpa diberi apa pun. Tak perlu menambah serutan kelapa, kincau (gula Jawa yang dilumerkan), ataupun susu. Cocok untuk teman minum teh atau kopi. Kekhasan getuk ini terletak pada desain kardus bergambar seekor kethek. Cerita kethek tak lepas dari rumah Suwarni, generasi awal pembuat getuk ini yang memang memelihara monyet di depan rumah. Monyet itulah yang digunakan sebagai penanda rumah Suwarni. Masyarakat telanjur menyebut gethuk, akhirnya itulah yang akhirnya di jadikan merek getuk ini. Tempat pembuatannya
Lokasi : Jalan Argo Tunggal Nomor 9, Salatiga. Lokasinya tak jauh dari pertigaan ABC, di dekat Hotel Laras Asri
 
 
Singkong keju D9
SINGKONG KEJU
Ini sebenarnya hanyalah singkong goreng yang ditaburi atau dilengkapi dengan topping parutan keju dan susu kental. Untuk versi komplitnya ditambahkan pula taburan meses. Lantas apa yang membuatnya begitu istimewa? Tak lain adalah kualitas dari singkong gorengnya itu sendiri. Saat digoreng, singkongnya terlihat merekah cantik, tidak bantat. Teksturnya renyah di luar, namun bagian dalamnya terasa begitu lembut dan agak creamy. Sensasi yang tidak akan ditemukan pada singkong goreng biasa. Rahasianya ternyata sebelum digoreng, singkong sudah lebih dulu melalui proses pemasakan (semacam dipresto) untuk membuat teksturnya lebih lembut dan rasanya lebih gurih.
Lokasi: Singkong keju D9 Jl. Argowiyoto 8A, Ngaglik, Salatiga. Dekat halte bus ABC dan Hotel Laras Asri.

Tahu Bakar
TAHU BAKAR
Warung tenda ini menyediakan makanan serba bakar, dengan menu andalan tahu bacem bakar dan jagung bakar. Cocok untuk nongkrong sambil kumpul bersama teman-teman di malam hari. Nama warungnya Jag Bar Kartini cab Tanjung.
Lokasi: Jalan Kartini Salatiga
 
Rolade daun singkong
ROLADE DAUN SINGKONG
Rolade Daun Singkong seolah sudah menjadi camilan wajib bagi masyarakat setempat. Bahkan warga Salatiga di perantauan pun tak bisa sepenuhnya lepas dari kebiasaan menyantap rolade. Penjual tenongan (pedagang kue keliling dengan wadah tabung besar yang terbuat dari aluminium) pun tak pernah lupa memasukkan Rolade Daun Singkong sebagai salah satu menu jualannya. Dari pagi hingga malam, ada saja tempat di Salatiga yang menjajakannya. Alangkah meruginya mereka yang mengunjungi Salatiga tanpa sempat mencicipi nikmatnya Rolade Daun Singkong.

No comments:

hotel dan tiket